Setelah alat bekam digunakan, maka untuk dapat digunakan kembali alat bekam harus disterilisasi. Proses sterilisasi ini sangat penting untuk menjaga kehigienisan alat bekam. Apalagi bekam ini menyangkut pengeluaran darah yang notabene adalah sangat mudah menularkan penyakit. Oleh karena itu proses sterilisasi yang tepat dan benar mutlak penting adanya. Dalam artikel ini kami akan berbagi mengenai cara sterilisasi alat bekam yang benar dan cara sterilisasi alat bekam yang ekonomis (manual) dan juga bagi Anda yang ingin menggunakan alat.
Keterangan tambahan :
Point 1 dan 2 sebenarnya bisa disatukan (Menyatukan cairan antiseptik dengan klorin). Namun saya lebih senang jika Cairan antiseptik dan Klorin bekerja secara terpisah. Cairan antiseptik digunakan sebelum pemakaian sabun dan pembilasan (baik air panas maupun dingin). Karena cairan antiseptik yang terlalu lama pada perendaman akan membuat kopping memutih (pengaruh basa antiseptik).
Pengertian Sterilisasi
Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia.Tujuan Sterilisasi
1.Membunuh kuman (virus atau bakteri) yang terbawa darah pasien sebelumnya.
2.Membersihkan alat dari bekas darah dan minyak yang digunakan dalam membekam (zaitun, habbatussauda, atsiri oil).
Cara Sterilisasi Alat Bekam Manual Sederhana (Jika tak punya alat sterilisasi)
- Peralatan baik berupa kop, pena dan lainnya (peralatan tidak sekali pakai) yang sudah digunakan direndam dalam larutan NaClO (Klorin) 5% dan air dengan perbandingan 1 bagian klorin dan 9 bagian air. Klorin dapat diperoleh dari pemutih pakaian yang dijual dipasaran seperti bayklin, soklin pemutih atau proklin.
Rendam peralatan tidak sekali pakai tersebut (kop, pena dll) selama minimal 15 menit untuk bekas pasien yang tidak mengidap penyakit virus -seperti hepatitis,herpes atau HIV- atau minimal 24 jam untuk pasien pengidap penyakit virus. Dalam hal ini sebelum membekam diharuskan menanyakan riwayat kesehatan pasien. - Rendam peralatan tersebut dengan cairan antiseptik penghilang kuman dan virus selama minimal +/- 5 menit. Contoh cairan antiseptik: DETTOL cair ( menghilangkan virus HIV sebesar sekian persen) . Satu sendok cairan antiseptik bisa dicampur dengan satu liter air.
- Peralatan Bekam (kop, pena dll) kemudian dicuci menggunakan sabun pencuci piring seperti sunlight atau mama lemon,
- Bilas kembali Peralatan Bekam (kop, pena dll) dengan air lebih baik menggunakan air panas (minimal 70 derajat Celcius).
- Peralatan Bekam (kop, pena dll) disemprot larutan alkohol 70% dan keringkan atau dilap menggunakan tisu.
- Peralatan Bekam (kop, pena dll) siap digunakan kembali, jika akan simpan maka masukkan dalam tempat yang terlindungi.
Keterangan tambahan :
Point 1 dan 2 sebenarnya bisa disatukan (Menyatukan cairan antiseptik dengan klorin). Namun saya lebih senang jika Cairan antiseptik dan Klorin bekerja secara terpisah. Cairan antiseptik digunakan sebelum pemakaian sabun dan pembilasan (baik air panas maupun dingin). Karena cairan antiseptik yang terlalu lama pada perendaman akan membuat kopping memutih (pengaruh basa antiseptik).
Cara Sterilisasi Alat Bekam (Dengan alat sterilisasi / Stelisator)
- Ada dua jenis sterilisator, yaitu kering dan basah. Ada petunjuk cara penggunaannya pada masing-masing alat (Manual Guide Book).
- Tetap memerlukan cairan Klorin dan antiseptik. Namun dicampur bersama sulingan air yang dimasukkan ke dalam alat sterilisator dan akan diubah menjadi uap.
- Lebih mudah penggunaannya.
Komentar
Posting Komentar